Gunadarma BAAK News

Selasa, 09 Oktober 2012

KONFLIK SOSIAL



Bangsa Indonesia telah dilanda konflik seperti konflik sampang dan papua. Konflik sosial diartikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha saling menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya dan membuatnya tak berdaya. Adanya berbagai perbedaaan antara lain perbedaan fisik, adat istiadat, pengetahuan, keyakinan dan lain sebagainya yang menimbulkan konflik sosial di masyarakat.
Konflik sampang bermula dari kehidupan pribadi dua orang kemudian berkembang menjadi konflik besar melibatkan lingkungan sekitar sehingga menimbulkan pertikaian yang menyebabkan banyak korban.
Macam-macam bentuk konflik yaitu konflik antara kelompok-kelompok sosial seperti  antarkeluarga, antargenk. Konflik antarsatuan seperti perang saudara. Konflik kelompok seperti polisi melawan massa atau sebaliknya massa melawan polisi. Konflik antara peran sosial dan profesi.
Akibat dari konflik sosial antara lain kerenggangan hubungan antar kelompok yang bertikai, timbul rasa dendam, benci dan rasa kecurigaan terhadap pihak yang bertikai, kehilangan atau kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa orang dan lain sebagainya.
Konflik social tidak hanya terjadi diindonesia saja namun di luar negeri pun banyak diantaranya: konflik Vietnam berubah menjadi perang, konflik Timur Tengah seperti palestina dan Israel tumbulnya kekerasan, konflik ras dan etnis seperti Bosnia dan kroasia, konlik antara korea utara dan korea selatan yang mengakibatkan terjadinya perang saudara.
Untuk mencegah atau meredam  konflik social seharusnya dilakuakn dengan cara  berinisiatif dalam menyelesaikan masalah, hendaknya setiap msalah dibicarakan baik baik terlebih dulu, dan bersikap saling mengalah satu sama lain.

TAWURAN DIKALANGAN PELAJAR




Tawuran akhir-akhir ini menjadi perbincangan masyarakat Indonesia terutama tawuran antarpelajar yang mengakibatkan banyak korban bahkan sampai korban tewas ada juga yang mengalami luka-luka, tindakan seperti ini sangat merugikan banyak pihak. Maraknya tawuran ini disebabkan karena hal yang sepele seperti saling mengejek, saling berebut pacar atau barang dan lain sebagainya. Pelajar biasanya melakukan aksi tawuran ditempat ramai seperti di jalan raya saat mereka pulang dari sekolah, di depan sekolah dan biasanya terjadi saat remaja menggunakan transportasi umum. 
Perkelahian antar pelajar ini terjadi karena dendam akibat kekalahan dengan sekolah lain, adanya ajakan dari teman atau alumni sekolah, jika yang diajak tidak mau ikut biasanya mereka diancam untuk dianiaya. Tawuran kalau tidak cepat diatasi akan berlanjut terus-menerus dan korban akan semakin bertambah serta merusak nilai moral pelajar dikalangan remaja.  Kita  sebagai bangsa Indonesia harus mencari jalan keluar dari permasalahan ini, pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya seperti mensosialisasikan pencegahan tawuran namun hal ini tak berguna. Pemerintah sebaiknya lebih tegas lagi dalam menangani tindakan ini sehingga tindakan ini tidak terulang lagi di kalangan remaja sekolah dan menjadikan pendidikan di negeri ini menjadi lebih baik karena terciptanya kehidupan sekolah yang sesuai dengan harapan bangsa.
Solusi yang seharusnya dilakuakan adalah memberikan bentuk kegiatan positif seperti kegiatan spiritual ( keagamaan ),  kegiatan pendidikan yang berisi pembentukan karakter atau pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan remaja sekarang. Sekolah, keluarga, dan lingkungan juga ikut berperan dalam menangani tindakan yang akan merugikan banyak pihak ini yaitu dengan cara memberikan pelajaran atau menanamkan sikap saling menghargai satu sama lain, sikap tanggung jawab, dan sikap taat guna mematuhi aturan yang berlaku dan sikap introspeksi diri atas kesalahan yang diperbuat serta tidak mengulangi kesalahan itu.