Gunadarma BAAK News

Kamis, 31 Oktober 2013

Contoh Proposal Penelitian: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler


1.1       Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didalam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran”. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.
Khusus untuk mata pelajaran bahasa inggris, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah yaitu ekstrakurikuler debat bahasa inggris. Seperti berbahasa inggris diluar jam sekolah maupun dilingkungan sekolah,untuk lebih fasih lagi dalam pengucapannya.
Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di SMA XYZ. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan OSIS,perdebatan bahasa inggris,laboratorium bahasa, dan sebagainya juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar di kelas.

1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ ?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa Kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ ?
3. Apakan terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ ?

1.3       Batasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan saya, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi belajar siswa kelas X SMA XYZ di kota Gorontalo.

1.4       Identifikasi Masalah
Merujuk pada Latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada pengaruh terhadap perstasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris?
2. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan ekstarkulikuler debat bahasa inggris pada prestasi belajar siswa?

1.5       Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1.5.1    Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ. Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ.
2. Aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ.
3. Pengaruh yang signifikan antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajara bahasa inggris di SMA XYZ.

1.5.2 Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1.5.2.1 Manfaat Praktis
A. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
B. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktek pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.

1.5.2.2 Manfaat Teoritis
A. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru bahasa inggris sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.

Jadi rumusan hipotesis penelitiannya adalah :
Hipotesis nol (Ho): tidak adanya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa.
Hipotesis kerja (H1): adanya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa.

Sumber: http://nindiwahyuni.blogspot.com/2013/05/contoh-proposal-penelitian-ilmiah.html

Rancangan Penelitian


1.         Judul Penelitian
Minat Belajar Mahasiswa

2.        Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar (KBM) sering kita temui anak yang sulit memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan. Banyak faktor yang menyebabkan anak sulit memahami materi, salah satunya adalah strategi (metode) belajar mengajar yang digunakan oleh guru. Untuk itu seorang guru harus mengupayakan strategi belajar mengajar yang tepat yang melibatkan siswa secara langsung baik secara fisik maupun pikiran. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk membantu siswa memahami materi adalah dengan menggunakan media yang menarik sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan media yang menarik siswa akan termotivasi untuk memperhatikan dan tentunya akan lebih memiliki rasa keberminatan mengikuti KBM.
Tanpa adanya minat untuk belajar, siswa tidak akan bergairah untuk menyerap materi. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sardiman (1988:76) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Reber dalam Syah (1995: 136) mengemukakan bahwa minat mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan. Minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi dan memperkuat minat belajar seorang pendidik sehingga mahasiswa mampu memahami dan menaruh perhatian terhadap materi pelajaran.
            Untuk dapat menekan minat belajar seseorang, khususnya pada kelompok usia (<30 tahun) harus dimulai dengan cara menanamkan motivasi pada setiap individu. Universitas Gunadarma merupakan salah satu universitas swata terbaik dan memiliki fasilitas yang lengkap sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di universitas ini dengan melihat faktor-faktor internal yang mempengaruhi dan berisiko terhadap minat belajar mahasiswa pada kelompok usia <30 tahun.



3.        Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang di ungkapkan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah faktor risiko minat belajar mahasiswa pada usia <30 tahun di Universitas Gunadarma Tahun 2013.

4.        Pembatasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan Minat Belajar Mahasiswa, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah faktor internal Minat Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri  Universitas Gunadarma tahun 2013.

5.         Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
 Mengetahui faktor risiko minat belajar mahasiswa pada usia <30 tahun di Universitas Gunadarma Tahun 2013.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat belajar mahasiswa usia <30 tahun berdasarkan faktor internal yaitu perhatian.
2.Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat belajar mahasiswa usia <30 tahun berdasarkan faktor internal yaitu kemauan.
3.Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat belajar mahasiswa usia <30 tahun berdasarkan faktor internal yaitu kebutuhan.

6.         Tipe Hubungan Antar Variabel Penelitian
Penelitian ini mengetahui pengaruh terhadap 2 variabel yaitu faktor risiko (internal) dan minat belajar, penelitian dilakukan karena belum banyak penelitian yang sejenis pada distribusi frekuensi, distribusi relative, dan distribusi kumulatif yang akan diteliti. Faktor risiko seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan memiliki hubungan yang saling berkaitan terhadap minat belajar, bila salah satu faktor tidak diterapkan maka akan mempengaruhi tingkat minat belajar. Minat belajar dimulai dari dorongan dalam individu  atas dasar motivasi yang kuat, faktor eksternal seperti lingkungan sekitar juga mempengaruhi minat belajar namun faktor ini hanya pelengkap (penunjang), tidak sepenuhnya minat belajar dipengaruhi oleh faktor ekstenal.
7.         Lingkungan dan Pengendalian Penelitian Terhadap variabel
            Penelitian ini dilakukan dalam lingkungan pelajar di mana pekerjaan biasanya berlangsung atau biasanya disebut studi lapangan. studi lapangan , di mana berbagai faktor diperiksa dalam pengaturan lingkungan di mana kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dengan gangguan minimal peneliti.

8.         Unit Analisis
            Penelitian dilakukan dengan meneliti suatu kelompok mahasiswa fakultas teknik industri  mengenai minat belajar mahasiswa terhadap faktor yang mendominasi seperti kemauan, perhatian dan kebutuhan.

9.         Dimensi Waktu
            Pengumpulan data dikumpulkan sekaligus. Periode pengumpulan data dilakukan sebanyak 20 observasi dengan jumlah periode sebanyak 4 kali, survey dilakukan sekaligus dalam satu waktu dan setelah itu tidak melakukannya lagi.
          Studi  Cross sectional  adalah tipe studi satu tahap yang datanya berupa subyek pada waktu tertentu. Peneliti meneliti perbandingan minat belajar mahasiswa usia <30 jurusan teknik industri pada tahun 2013. Time series adalah menekankan pada data penelitian berupa rentetan waktu. Penelitian ini mengenai perkembangan minat belajar selama periode semester 1 (ganjil)-semester 2 (genap). Studi jangka panjang dalam penelitian ini adalah penelitian pengaruh peran belajar mahasiswa dalam membentuk karakter minat belajar.

.

Jumat, 18 Oktober 2013

Formulasikan Masalah


1.         Judul Penelitian
Minat Belajar Mahasiswa
2.        Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar (KBM) sering kita temui anak yang sulit memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan. Banyak faktor yang menyebabkan anak sulit memahami materi, salah satunya adalah strategi (metode) belajar mengajar yang digunakan oleh guru. Untuk itu seorang guru harus mengupayakan strategi belajar mengajar yang tepat yang melibatkan siswa secara langsung baik secara fisik maupun pikiran. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk membantu siswa memahami materi adalah dengan menggunakan media yang menarik sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan media yang menarik siswa akan termotivasi untuk memperhatikan dan tentunya akan lebih memiliki rasa keberminatan mengikuti KBM.
Tanpa adanya minat untuk belajar, siswa tidak akan bergairah untuk menyerap materi. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sardiman (1988:76) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Reber dalam Syah (1995: 136) mengemukakan bahwa minat mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan.
Minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi dan memperkuat minat belajar seorang pendidik sehingga mahasiswa mampu memahami dan menaruh perhatian terhadap materi pelajaran.
            Untuk dapat menekan minat belajar seseorang, khususnya pada kelompok usia (<30 tahun) harus dimulai dengan cara menanamkan motivasi pada setiap individu. Universitas Gunadarma merupakan salah satu universitas swata terbaik dan memiliki fasilitas yang lengkap sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di universitas ini dengan melihat faktor-faktor internal yang mempengaruhi dan berisiko terhadap minat belajar mahasiswa pada kelompok usia <30 tahun.

3.        Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang di ungkapkan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah faktor risiko minat belajar mahasiswa pada usia <30 tahun di Universitas Gunadarma Tahun 2013.

4.        Pembatasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan Minat Belajar Mahasiswa, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah faktor internal Minat Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri  Universitas Gunadarma tahun 2013.

5.Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
 Mengetahui faktor risiko minat belajar mahasiswa pada usia <30 tahun di Universitas Gunadarma Tahun 2013.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat belajar mahasiswa usia <30 tahun berdasarkan faktor internal yaitu perhatian.
2.Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat belajar mahasiswa usia <30 tahun berdasarkan faktor internal yaitu kemauan.
3.Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat belajar mahasiswa usia <30 tahun berdasarkan faktor internal yaitu kebutuhan.