Gunadarma BAAK News

Rabu, 29 April 2015

Tugas Etika Profesi 2

Gelar sarjana adalah gelar akademis yang biasanya dianugerahkan setelah menyelesaikan kuliah di bidang studi tertentu. Biasanya menghabiskan waktu sekitar 3 hingga 5 tahun untuk meraih gelar sarjana. Menurut wikipedia  gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Gelar sarjana diperoleh dengan berbagai kegiatan selama masa perkuliahan, dimana sikap, tingkah laku, tanggung jawab, kedisplinan, dan pembentukan karakter dibentuk, kemudian di akhir masa perkuliahan mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis melakukan penelitian atau biasa di sebut karya ilmiah sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang nantinya akan berguna baik untuk individu maupun masyarakat. Banyak manfaat yang akan diperoleh dari perguruan tinggi atau gelar sarjana, salah satunya dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Manfaat lainnya setelah mendapatkan gelar sarjana yaitu; a) penghasilan, pendidikan yang lebih tinggi seperti gelar sarjana memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan SMA atau sederajat. Perusahaan dalam proses merekrut pekerja akan lebih memilih seseorang yang memiliki gelar sarjana karena sudah memiliki pengetahuan yang mendalam serta keterampilan yang dimilikinya. b) kepribadian dan tanggung jawab, selama menjalani perkuliahan mahasiswa diberi tugas-tugas yang harus dipertanggungjawabkan serta dapat memahami permasalahan, memberikan solusi dan berpikir sistematis. Hal ini akan membentuk kepribadian seseorang. c) kemajuan karir, seseorang yang mendapatkan gelar sarjana yang sudah bekerja diperusahaan akan mendapatkan promosi peningkatan pendidikan yang lebih tinggi lagi, perusahaan akan dengan suka rela membiayai biaya pendidikan hal ini akan menguntungkan perusahaan karena memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam perusahaan. d) Harga diri, dalam persaingan dunia kerja banyak lulusan sarjana yang memiliki kemampuan dan pengetahuan masing-masing, hal ini lah yang menimbulkan rasa kepercayaan diri terhadap lawan atau pesaing. Lulusan sarjana memberikan dampak kepercayaan diri individu dan kepercayaan diri akan menjadi produktif yang kemudian akan diterapkan dalam dunia kerja.
Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah kepercayaan dan bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi. Kejujuran adalah harga mati yang harus dipegang sampai mati pula. Jujur di dunia selamat di akhirat. Apabila kejujuran diterapkan selama hidup akan membuat hidup merasa tenang, hidup nyaman, dan tidak di hantui rasa was-was. Begitupun sebaliknya apabila kejujuran tidak diterapkan dalam kehidupan kita, hati akan merasa gelisah, hidup tidak tenang, dan akan menimbulkan psikis kita bermasalah dan akhirnya akan menjadi penyakit hati.
Para Ulama berkata, “Langkah awal kejujuran itu adalah menjauhi dusta di semua ucapan. Kejujuran menjadi pintu masuk dalam perbuatan, niat, kenyataan hidup, dan di semua lini kedudukan.”
Imam Al-Ghazali menyebut ada Lima (5) Bentuk Kejujuran. Yaitu : a) jujur dalam ucapan, hendaknya dalam bertutur kata mengandung kebenaran, sehingga tidak menimbulkan gosip atau fitnah. b) Jujur dalam berniat, niat saja belum cukup jika tidak diiringi dengan kemauan dan kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan niatnya tersebut. c) Jujur dalam kemauan, Jujur dalam kemauan merupakan usaha agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menyampaikan kebenaran. Berpikir masak" sebelum bertindak, menimbang baik-buruk dengan ‘kacamata’ Allah adalah tanda jujur dalam kemauan ini. d) Jujur dalam menepati janji, Janji adalah hutang, demikian kalimat yang sering terngiang. Karena hutang, maka wajib untuk dibayar sesuai dengan nilainya. Menepati janji bukan sembarang sikap. Menepati janji berarti mempertaruhkan harkat dan martabat dirinya di hadapan orang lain demi memberi keyakinan pada orang tersebut bahwa ia sanggup untuk membayarnya. Dengan sikap jujur, janji akan tertunai dan amanah akan dijalankan. e) Jujur dalam perbuatan, sebagaimana Al-Ghazali menyatakan makna jujur dalam niat dan perkataan, pada traktak bentuk kejujuran yang kelima ini, Ghazali menggarisbawahi agar kita melengkapi diri dengan jujur dalam perbuatan.
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya. Tidak berbasa-basi. Tidak membuat-buat. Tidak menambah dan mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat bahwa Allah Subhannahu wa Ta'ala bersama orang-orang yang benar-benar sebenar"nya!

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelar_akademik
http://www.anneahira.com/kejujuran.htm