KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (entrepreneurship)
berasal dari Bahasa Perancis, yakni entreprendre yang berarti melakukan (to
under take) dalam artian bahwa wirausahawan adalah seorang yang melakukan
kegiatan mengorganisir dan mengatur. Istilah ini muncul di saat para pemilik
modal dan para pelaku ekonomi di Eropa sedang berjuang keras menemukan berbagai
usaha baru, baik sistem produksi baru, pasar baru, maupun sumber daya baru
untuk mengatasi kejenuhan berbagai usaha yang telah ada. Arti kata kewirausahaan
berbeda-beda menurut para ahli atau sumber acuan, karena adanya perbedaan
penekanan. Richard Cantillon (1725) mendefinisikan kewirausahaan sebagai
orang-orang yang menghadapi resiko yang berbeda dengan mereka yang menyediakan
modal. Jadi definisi Cantillon lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi
risiko atau ketidakpastian. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Blaudeu
(1797) bahwa kewirausahaan adalah orang-orang yang menghadapi resiko, merencanakan,
mengawasi, mengorganisir dan memiliki. Demikian halnya Albert Shapero (1975)
mendefenisikan sebagai pengambilan inisiatif mengorganisir suatu mekanisme sosial
ekonomi dan menghadapi resiko kegagalan.
Ada 3 jenis perilaku kewirausahaan
yaitu:
1.
Memulai inisiatif.
Memulai
inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad
yang bulat ingin berwirausaha.
2.
Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber
daya dan situasi dengan cara praktis.
Artinya
seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam
kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3.
Diterimanya resiko
Seorang
wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya
yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan
faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang
yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru
Kewirausahaan Dalam Perspektif
Sejarah
- Muncul pertama kali di Inggris
pada akhir abad 18
- Diawali dengan
penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll
- Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi
keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Karakteristik Wirausahawan
Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung
jawab
3. Preferensi kepada
resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan
berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam
pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Di bawah ini hal-hal yang bisa
memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan
yang sukses dengan n Ach tinggi)
• Kemampuan inovatif
• Toleransi terhadap kemenduaan
(ambiguity)
• Keinginan untuk berprestasi
• Kemampuan perencanaan
realistis
• Kepemimpinan terorientasi
kepada tujuan
• Obyektivitas
• Tanggung jawab pribadi
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan sebagai
pengorganisasi dan administrator
Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan
kebutuhan, dorongan dan aspirasi. Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan
ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach),
kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Analisa prestasi pribadi,
analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang
sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan.
Walaupun
terdapat banyak pendekatan mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru.
Proses ini bisa dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan
baru bisa memunculkan adanya usaha baru.
1.
Kebutuhan Akan Sumber Penemuan
Penemuan
atau inovasi berasala dari persepsi kebutuhan yang jelas dan ingin dipenuhi.
Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi
demikian itu. Barang dan jasa tersebut berkisar dari mulai yang sedaerhana
hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah.
2.
Hobbi atau Kesenangan Pribadi
Hobbi
atau minat pribadi seringkali mendorong munculnya bisnis baru. Misalnya
kesenangan membuat roti atau membuat lagu nyanyian.
3.
Mengamati Kecenderungan(Tren)
Kecenderungan
dan kebiasan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru.
Bantak peluan yang terlihat oleh para pengamat mendorongnnya untuk mengerjakan
sesuatau baru pada saat yang tepat.
4.
Mengamati Kekurangan-kekurangan Produk dan Jasa yang Ada
Lahan
yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamatan
kekurangan pada barnag dan jasa yang ada. Pendekatan ini ditujukan untuk
memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Contohnya kunci
anti-maling mobil.
5.
Kegunaan Lain dari Barang-barang Biasa
Banyak
produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain
yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut berkisar
dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembaan
penerapan baru barang yang tidak terpakai.
Unsur
dasar analisa pulang pokok antara lain:
Ø Biaya tetap biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.
Ø Biaya variabel: biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
Ø Biaya total: keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
Ø Pendapatan total
Ø Keuntungan
Ø Kerugian
Ø Titik pulang pokok
Ø Biaya tetap biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.
Ø Biaya variabel: biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
Ø Biaya total: keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
Ø Pendapatan total
Ø Keuntungan
Ø Kerugian
Ø Titik pulang pokok
Beberapa
bentuk kepemilikan perusahaan yaitu:
Ø Pemilikan tunggal / perseorangan (firma):
a. Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang
b. Pemilik tidak perlu membagi laba
Ø Kongsi:
a. Ada perjanjian tertulis
b. Dimiliki 2 orang atau lebih
c. Umur perusahaan terbatas
d. Pemilikan bersama atas harta
e. Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba
Ø Pemilikan tunggal / perseorangan (firma):
a. Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang
b. Pemilik tidak perlu membagi laba
Ø Kongsi:
a. Ada perjanjian tertulis
b. Dimiliki 2 orang atau lebih
c. Umur perusahaan terbatas
d. Pemilikan bersama atas harta
e. Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba
Ø Perusahaan Perseroan:
a. Perusahaan dengan badan hukum
b. Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki
c. Pemilikan dapat berpindah tangan
d. Eksitensi relatif lebih stabil/permanen
a. Perusahaan dengan badan hukum
b. Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki
c. Pemilikan dapat berpindah tangan
d. Eksitensi relatif lebih stabil/permanen
Ada lima tahap dalam proses menentukan sumber daya manusia, yaitu
1)mempertimbangkan strategi korporasi,
2) menganalisis faktor-faktor yang relevan,
3) melakukan peramalan kebutuhan dan persediaan sumber daya manusia,
4)menentukan kebijakan atas tujuan sumber daya manusia, serta melakukan
penyesuaian
antara tujuan dan perencanaan sumber daya manusia.
LANGKAH-LANGKAH PROSES SELEKSI TENAGA KERJA
LANGKAH 1 : PENERIMAAN PENDAHULUAN
LANGKAH 2 : TES-TES PENERIMAAN
LANGKAH 3 : WAWANCARA SELEKSI
LANGKAH 4 : PEMERIKSAAN REFERENSI
LANGKAH 5 : EVALUASI MEDIS
LANGKAH 6 : WAWANCARA ATASAN
LANGSUNG
LANGKAH 7 : KEPUTUSAN PENERIMAAN
Sumber: