Praktek manajemen lingkungan perusahaan ditujukan agar menyatu dengan
praktek manajemen bisnis umum, seperti telah dinyatakan oleh ISO 14001. Praktek
manajemen lingkungan perusahaan sendiri perkembangannya banyak diispirasikan
oleh evaluasi implementasi ISO 14001. Seperti saat ini banyak bermunculan
unit-unit belajar di perguruan tinggi seluruh dunia yang khusus mempelajari Corporate Environmental Management,
seperti di MIT, Harvard University, Lund University, dan berbagai kampus
ternama lainnya.
Alasan manajemen lingkungan banyak dipelajari adalah karena perkembangan
keilmuan manajemen lingkungan yang dianggap banyak kalangan akademisi ternyata
sangat penting dalam ikut menentukan perkembangan bisnis dunia dimasa mendatang.
Aspek-aspek peningkatan citra dan kepastian kelangsungan bisnis yang juga
menjadi sebab utama banyak perusahaan mencari sertifikasi ISO 14001, dan memang
terbukti demikian. Jadi praktek manajemen lingkungan yang baik akan selalu
terkait dengan aspek intangible
misalnya citra perusahaan dan kepercayaan karyawan.
Praktek perlakuan terhadap karyawan yang lebih baik terbukti terjadi
setelah perusahaan mendapat ISO 14001 (menurut hasil penelitian dengan
ukurannya persepsi karyawan). Hal ini akan sangat menguntungkan bila perusahaan
mampu melihatnya sebagai peluang pemberdayaan karyawan (Purwanto, 2002).
Gambaran pengaruh manajemen lingkungan bila diterapkan di 3 jenis
perusahaan seperti; jasa, investasi keuangan/jasa keuangan dan manufaktur.
Disini akan dijelaskan manajemen lingkungan dibidang jasa. Manajemen dibidang jasa contohnya hotel, hotel berkaitan dengan aktifitas
jasa kepuasan konsumen yang menginap di hotel tersebut. Pengaruh penerapan
manajemen lingkungan yang baik meliputi fisik dan virtual. Fisik (dampak
lingkungan kecil) seperti limbah cair rumah tangga, energi, limbah dapur, dst.
Virtual, manajemen lingkungan bisa menimbulkan kebetahan dari pelanggan
terhadap suasanan ramah lingkungan, suasana dekat dengan alam, mendorong
kesatuan dengan alam lewat keteraturan, disiplin, dan pelayanan yang tulus dari
karyawan. Sasaran lingkungan dapat meliputi; meminimalkan dampak lingkungan,
kenyamanan lingkungan pada tamu, dan moral yang tinggi dari karyawan hotel bisa
tercermin dan dirasakan tamu (seperti kepercayaan, keteraturan, disiplin,dan customer oriented services). Hal
tepenting dalam manajemen lingkungan dibidang jasa perhotelan adalah dengan
mentaati peraturan pemerintah serta mematuhi undang-undang yang berlaku dalam pendirian
suatu hotel yang memperhatikan aspek manajemen lingkungan hidup yang baik.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan diatas adalah: hotel
memiliki potensi dalam memberikan tekanan pada lingkungan dalam bentuk yang
beragam baik tehadap lingkungan tanah, air dan udara, sehingga manajemen harus
melakukan tindakan yang dianggap perlu didalam meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan. Permasalahan lingkungan di industri perhotelan dapat
diatasi oleh manajemen dengan membangun hotel dengan konsep sustainable tourism development dengan
menerapkan sistem manajemen lingkungan mulai dari tahap perencanaan,
implementasi, koordinasi dan evaluasi secara holistik dan konsisten.
Tindakan-tindakan yang nyata untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan
harus dilaksanakan secara bersama-sama oleh pihak manajemen, seluruh hotelier di setiap departemen sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta tamu yang menginap.
Referensi
http://andietri.tripod.com/jurnal/Manajemen_Lingkungan_x.pdf