Gelar sarjana adalah gelar akademis yang
biasanya dianugerahkan setelah menyelesaikan kuliah di bidang studi tertentu.
Biasanya menghabiskan waktu sekitar 3 hingga 5 tahun untuk meraih gelar
sarjana. Menurut wikipedia gelar
akademis adalah gelar yang
diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan
tinggi.
Gelar sarjana diperoleh dengan berbagai kegiatan selama masa
perkuliahan, dimana sikap, tingkah laku, tanggung jawab, kedisplinan, dan pembentukan
karakter dibentuk, kemudian di akhir masa perkuliahan mahasiswa dituntut untuk
berpikir kritis melakukan penelitian atau biasa di sebut karya ilmiah sehingga
menghasilkan sumber daya manusia yang nantinya akan berguna baik untuk individu
maupun masyarakat. Banyak manfaat yang akan diperoleh dari perguruan tinggi
atau gelar sarjana, salah satunya dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih
baik.
Manfaat lainnya setelah mendapatkan gelar sarjana yaitu; a)
penghasilan, pendidikan yang lebih tinggi seperti gelar sarjana memiliki penghasilan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan SMA atau sederajat. Perusahaan
dalam proses merekrut pekerja akan lebih memilih seseorang yang memiliki gelar
sarjana karena sudah memiliki pengetahuan yang mendalam serta keterampilan yang
dimilikinya. b) kepribadian dan tanggung jawab, selama menjalani perkuliahan
mahasiswa diberi tugas-tugas yang harus dipertanggungjawabkan serta dapat
memahami permasalahan, memberikan solusi dan berpikir sistematis. Hal ini akan membentuk
kepribadian seseorang. c) kemajuan karir, seseorang yang mendapatkan gelar
sarjana yang sudah bekerja diperusahaan akan mendapatkan promosi peningkatan
pendidikan yang lebih tinggi lagi, perusahaan akan dengan suka rela membiayai
biaya pendidikan hal ini akan menguntungkan perusahaan karena memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting
dalam perusahaan. d) Harga diri, dalam persaingan dunia kerja banyak lulusan
sarjana yang memiliki kemampuan dan pengetahuan masing-masing, hal ini lah yang
menimbulkan rasa kepercayaan diri terhadap lawan atau pesaing. Lulusan sarjana
memberikan dampak kepercayaan diri individu dan kepercayaan diri akan menjadi
produktif yang kemudian akan diterapkan dalam dunia kerja.
Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia.
Kejujuran adalah kepercayaan dan bagian dari harga diri yang harus dijaga
karena bernilai tinggi. Kejujuran adalah harga
mati yang harus dipegang sampai mati pula. Jujur di dunia selamat di akhirat.
Apabila kejujuran diterapkan selama hidup akan membuat hidup merasa tenang,
hidup nyaman, dan tidak di hantui rasa was-was. Begitupun sebaliknya apabila
kejujuran tidak diterapkan dalam kehidupan kita, hati akan merasa gelisah,
hidup tidak tenang, dan akan menimbulkan psikis kita bermasalah dan akhirnya
akan menjadi penyakit hati.
Para Ulama berkata, “Langkah awal kejujuran
itu adalah menjauhi dusta di semua ucapan. Kejujuran menjadi pintu masuk dalam
perbuatan, niat, kenyataan hidup, dan di semua lini kedudukan.”
Imam Al-Ghazali
menyebut ada Lima (5) Bentuk Kejujuran. Yaitu : a) jujur dalam ucapan,
hendaknya dalam bertutur kata mengandung kebenaran, sehingga tidak menimbulkan
gosip atau fitnah. b) Jujur dalam berniat, niat saja belum cukup jika tidak
diiringi dengan kemauan dan kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga
mewujudkan niatnya tersebut. c) Jujur dalam kemauan, Jujur dalam kemauan
merupakan usaha agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menyampaikan
kebenaran. Berpikir masak" sebelum bertindak, menimbang baik-buruk dengan
‘kacamata’ Allah adalah tanda jujur dalam kemauan ini. d) Jujur dalam menepati janji, Janji
adalah hutang, demikian kalimat yang sering terngiang. Karena hutang, maka
wajib untuk dibayar sesuai dengan nilainya. Menepati janji bukan sembarang
sikap. Menepati janji berarti mempertaruhkan harkat dan martabat dirinya di
hadapan orang lain demi memberi keyakinan pada orang tersebut bahwa ia sanggup
untuk membayarnya. Dengan sikap jujur, janji akan tertunai dan amanah akan
dijalankan. e) Jujur dalam perbuatan, sebagaimana Al-Ghazali menyatakan makna
jujur dalam niat dan perkataan, pada traktak bentuk kejujuran yang kelima ini,
Ghazali menggarisbawahi agar kita melengkapi diri dengan jujur dalam perbuatan.
Ucapan
yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam
kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya.
Tidak berbasa-basi. Tidak membuat-buat. Tidak menambah dan mengurangi. Apa yang
ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat bahwa
Allah Subhannahu wa Ta'ala bersama orang-orang yang benar-benar
sebenar"nya!
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelar_akademik
http://www.anneahira.com/kejujuran.htm